Bencana Kekeringan di Wilayah Taman Bumi Nasional Karangsambung-Karangbolong: Pengontrol, Dampak, dan Ketahanan

Authors

  • Sugeng Purwo Saputro Research Center for Geotechnology - LIPI
  • Dwi Ratih Purwaningsih Bandung Institute of Technology
  • Rahmi Mulyasari University of Lampung

DOI:

https://doi.org/10.34126/jlbg.v12i1.323

Keywords:

Kebumen, bencana, kekeringan, taman bumi, cadangan air tanah

Abstract

ABSTRAK

Karanggayam dan Karangsambung di Kabupaten Kebumen termasuk ke dalam zona bahaya tinggi terdampak bencana kekeringan. Kedua daerah tersebut memiliki variasi batuan yang lengkap mulai dari batuan beku, batuan sedimen, hingga batuan metamorf, dan termasuk ke dalam wilayah Taman Bumi Nasional Karangsambung-Karangbolong. Prediksi dan penentuan area yang masih memiliki cadangan air tanah menjadi hal yang vital untuk segera dilakukan guna mengurangi dampak dari bencana tersebut, ditunjang dengan pengetahuan mengenai pengontrol utama dari parameter penyebab bencana kekeringan di daerah Karanggayam dan Karangsambung. Observasi lapangan dan analisis geospasial dipilih menjadi metode karena dinilai lebih efisien untuk penelitian ini, serta didukung dengan hasil analisis statistik dari data sekunder. Fisiognomi tanah, kondisi geologi, dan angka infiltrasi yang merupakan bagian dari delapan karakteristik geografi dan geomorfologi, dinilai menjadi pengontrol utama dari parameter penyebab bencana kekeringan yang terjadi di Karanggayam dan Karangsambung. Ketiga karakteristik tersebut berperan dalam mempersempit kemungkinan area cadangan air tanah menjadi hanya berada di sekitar lembah antiklin dan lereng sayap antiklin bagian selatan-tenggara (S-SE). Seluruh hasil penelitian ini dapat berfungsi untuk membantu pemerintah daerah dan pengelola taman bumi dalam membuat berbagai macam perencanaan dan kebijakan terkait Taman Bumi Nasional Karangsambung-Karangbolong.

Kata kunci: bencana, cadangan air tanah, Kebumen, kekeringan, taman bumi

ABSTRACT

Karanggayam and Karangsambung in Kebumen Regency included in the high danger zone affected by drought. Both areas have complete rock variations ranging from igneous, sedimentary, to metamorphic rocks, and are included in the Karangsambung-Karangbolong National Geopark. Prediction and determination of areas that still have groundwater reserves are vital to be carried out immediately to reduce the disaster’s impact, supported by the knowledge of the main controllers of drought-causing parameters in both areas. Field observations and geospatial analysis were chosen because they were considered more efficient and supported by the results of statistical analysis from secondary data. Soil physiognomy, geological conditions, and infiltration rates are considered the main controllers causing drought disasters in Karanggayam and Karangsambung areas. These three characteristics narrow down the possibility that the groundwater reserve area is only around the anticline valley and the south-southeast (S-SE) side of the anticline wing. All of the results of this study can help local governments and geopark management to make various plans and policies related to the Karangsambung-Karangbolong National Geopark.

Keywords: disaster, groundwater reserves, Kebumen, drought, geopark

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

  • Sugeng Purwo Saputro, Research Center for Geotechnology - LIPI
    Researcher
  • Dwi Ratih Purwaningsih, Bandung Institute of Technology
    M.Si. Candidate
  • Rahmi Mulyasari, University of Lampung
    Lecturer

Downloads

Published

2021-07-01

Issue

Section

Articles